Fokus pada satu tujuan dan percayalah pada dirimu bahwa kamu mampu meraihnya. You will when you believe.

Sabtu, 10 Mei 2014

Implantasi atau Nidasi

A.    Pengertian Implantasi/Nidasi
Nidasi/implantasi merupakan peristiwa masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Blastula dilindungi oleh simpai yang disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium dalam keadaan sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua.
Setelah terjadi fertilisasi, zigot mamalia yang terbentuk segera mengalami proses pembelahan di dalam oviduk. Selanjutnya blastula yang terdiri dari inner cell mass dan trophoblast akan mengalir ke dalam uterus. Pada manusia, perjalanan zigot yang berkembang di dalam oviduk adalah sekitar 5 hari. Setelah memasuki uterus, mula-mula blastosis terapung-apung di dalam lumen uterus. Selanjutnya, 6-7 hari setelah fertilisasi embrio mengadakan pertautan dengan dinding uterus untuk dapat berkembang ke tahap selanjutnya.
Blastula

B.     Proses Terjadinya Implantasi/Nidasi
Menurut Boron, Walter, and Emile (2004) implantasi dimulai ketika blastokista datang dan melakukan kontak dengan dinding rahim. Untuk dapat melakukan implantasi, blastokista pertama perlu untuk menyingkirkan zona pelusidanya. Proses ini bisa disebut "menetas". Faktor litik dalam rongga rahim, serta faktor-faktor dari blastokista itu sendiri sangat penting untuk proses ini. Mekanisme di kedua ditunjukkan dengan bahwa zona pelusida tetap utuh jika telur tidak dibuahi ditempatkan di dalam rahim dalam kondisi yang sama. Sebuah substansi mungkin terlibat adalah plasmin. Plasminogen, prekursor plasmin, ditemukan dalam rongga rahim, dan faktor blastokista berkontribusi terhadap konversi menjadi plasmin aktif. Hipotesis ini didukung oleh efek litik in vitro oleh plasmin. Selain itu, inhibitor plasmin juga menghambat seluruh zona menetas dalam percobaan tikus.

Proses Implantasi

C.    Tipe-tipe Nidasi/Implantasi
Berdasarkan proses perlekatan antara trophoblast dan sel epitel endometrium induk, tipe-tipe nidasi/implantasi adalah sebagai berikut :
1.      Implantasi Invasif
Pada hewan dengan implantasi invasive, dinding rahim di daerah tempat terjadinya implantasi akan mengalami peningkatan vaskularisasi dan perubahan komposisi matriks interseluler, perubahan morfologi sel-sel stromanya serta peningkatan pertumbuhan kapiler-kapiler pembuluh darah. Reaksi ini dikenal sebagai reaksi desidualisasi primer.Dalam 2-3 hari proses desidualisasi semakin meluas (reaksi desidualisasi sekunder) untuk mempersiapkan endometrium sebagai bagian dari plasenta. Beberapa jam setelah terjadi periekatan, permukaan epitel endometrium pada daerah periekatan mengalami erosi. Penjuluran trofoblas menyelinap diantara sel-sel epitel dan kemudian mencernanya. Beberapa scl-sel trofoblas menyatu membentuk hubungan (syncytiotrophoblast), sedangkan yang lain tetap mempertahankan keutuhan selnya (sytotrophoblast). Sel-sel sitotrofoblas bertindak sebagai sebagai sumber proliferasi sel-sel trofoblas, sebaliknya sel-sel sinsisiotrofoblas tidak dapat berproliferasi telapi ia hanya dihasilkan dari sel-sel sitotrofoblas yang menyatu. Jaringan kelenjar uterus dan jaringan desidua disekitar trofoblas embrio yang sedang implan mengalami kerusakan. Kerusakan ini menyebabkan dikeluarkannya bahan-bahan metabolit (Iemak, karbohidrat, asam nukleat dan protein) yang bertindak sebagai sumber nutrisi bagi embrio yang sedang implan tersebut.
Contoh : Pada manusia, anjing, kucing, mamalia,rodentia



Implantasi invasive (Jaringan uterus dan jaringan sekitar trophoblast embrio mengalami kerusakan dan mengeluarkan zat metabolit sebagai sumber nutrisi.
 
 

2.       Implantasi Non-Invasif
Pada hewan dengan implantasi non invasive, nutrisi selama proses implantasi disediakan oleh sekresi kelenjar uterus (susu uterus). Dengan perlekatan yang terjadi lebih lambat dan pertambahan ukuran blastosis (dalam hal ini trofoblasnya) yang  relatif besar memungkinkan peningkatan luas permukaan untuk pertukaran metabolit dengan susu uterus terjadi. Luasnya permukaan trofoblas ini juga memungkinkan perlekatan yang lebih ekstensif dengan permukaan uterus selama proses implantasi.
Contoh : pada Babi, Kuda, Ruminansia
 



Implantasi non-invasive (Perlekatan lebih ekstensif dengan permukaan uterus selama proses implantasi.

Berdasarkan kedalaman proses implantasi bisa kita bedakan atas tiga yaitu :
1.      Implantasi interstitial/profundal
       Implantasi profundal terjadi pada hewan-hewan dengan proses implantasi secara invasive. Implantasi interstisial terjadi pada manusia, sipanse dan marmut dimana invasi embrio merusak jaringan stroma uterus sedemikian dalam kemudian embrio masuk kedalam stroma dan permukaan uterus akan menutup daerah bekas masuknya embrio.

Implantasi Interstitial/Profundal
2.      Implantasi  eksentrik
       Implantasi eksentrik terjadi pada hewan-hewan dengan proses implantasi secara invasive. Pada implantasi eksentrik seperti pada monyet resus, anjing, kucing dan tikus, kerusakan stroma terjadi hanya sebagian dan embrio yang berkembang masih berhubungan dengan lumen uterus.

Implantasi Ekstrinsik
3.      Implantasi superfisialisentral
        Implantasi superfisial terjadi pada hewan-hewan dengan proses implantasi secara non invasive. Pada implantasi superfisial seperti pada kuda, babi,sapi, domba dan kambing, perlekatan hanya terjadi pada permukaan uterus dan relatif tidak terjadi.
Implantasi Superficial

Sumber:


Aboubakr M. Elnashar, Gamal I. Aboul-Enein. 2004Endometrial receptivity. Middle East Fertility Society Journal, Vol. 9, No. 1, pp. 10-24.
Boron, WalterEmile Boulpaep, 2004. Medical Physiology: A Cellular And Molecular
Lausanne and Bern, 2011. Human Embryology. Online course in embryology for medicine students developed by the universities of Fribourg, (Switzerland) with the support of the Swiss Virtual Campus.
Miller, K., 2004. Does Pregnancy Begin at Fertilization?. http://www.stfm.org/fmhub/fm2004/November/Walter690.pdf. Family Medicine. Vol : 36 (10) : 690 – 691.
Wilcox AJ, Baird DD, Weinberg CR (1999). Time of implantation of the Conceptus and loss of pregnancy. New England Journal of Medicine 340 (23): 1796–1799.
Xiao, Y.; Sun, X.; Yang, X.; Zhang, J.; Xue, Q.; Cai, B.; Zhou, Y. (2010). Leukemia inhibitory factor is dysregulated in the endometrium and uterine flushing fluid of patients with adenomyosis during implantation windowFertility and Sterility 94 (1): 85–89.
 





Tidak ada komentar :

Posting Komentar