Hai November, apa kabar? Masih setiakah
harimu mendengarkan keluh kesahku, menjadi saksi bisu atas kisah kelabu dalam
kehidupanku?
Hari ini, minggu ketiga di bulanmu
aku belajar tentang apa itu kekecewaan. Mungkin sudah aku tulis di lain
lembaran tentang kisah ku yang ini, sekilas aku ingat judulnya adalah “Kehidupan
dan Kekecewaan.” Di situ aku berkeluh kesah tentang, hmm... entahlah yang jelas
apa yang aku tulis di sana hanya sebagian kecil dari ungkapan rasa kecewa yang
aku alami. Karena sungguh minggu ini aku merasakan, benar-benar merasakan apa
itu kekecewaan, kekecewaan karena pengkhiatan konsistensi, pengkhianatan
komitmen, juga kekecewaan karena hal-hal kecil. Sudahlah, tak ada guna lagi
mengulas masa lalu selama aku sudah belajar dari pahitnya kenangan itu.
Malam ini, seharusnya aku menulis tentang sesuatu yang sudah menjadi kewajibanku sebagai mahasiswa di FKIP Biologi UNS. Seharusnya aku menyelesaikan segala urusakan yang belum tersentuh yang berhubungan dengan studiku. Namun, apa daya tak ada sepercik niat untuk menyentuh kewajiban-kewajiban itu. Apa yang aku pikirkan adalah aku ingin bebas, terlepas dari serangkaian sistem yang membelengguku, terbang menuju birunya langit menikmati tiap jengkal hembusan angin. Berharap mampu membawaku menuju satu tempat yang penuh harap untuk merajut asaku tanpa harus meninggalkan rutinitas keseharianku yang sudah melakat, dan mendarah daging di kehidupanku.
Aku bukanlah mereka yang mampu
mengikuti keberjalanan sistem dengan sangat terstruktur. Aku, aku adalah
hembusan angin pagi yang berharap mampu bebas kemanapun, menjanjikan kesejukan
bagi siapapun disekitarku, bukan angin yang terperangkap dalam ruang hampa,
yang tak mampu berbuat hanya diam dan melakukan hal sama di setiap kali
berlalunya hari.
Aku, aku ingin bebas. Ingin ku mengekspresikan setiap mimpiku, melakukan banyak hal tuk dapatkan pengalaman hidup. Menyelami dalamnya laut, menjadikanku pribadi yang bukan seorang penurut, karena aku, aku ingin bebas!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar