Sabtu, 16 November 2013

Cinta yang Salah

Dulu, iya dulu ketika semua masih baik-baik saja, hubungan ku dengan dia, hubunganku dengan kamu, dan hubungankita ketika itu masih baik-baik saja, tak seperti sekarang yang seharusnya akudan dia saling kenal namun baik dia maupun aku masing-masing di antara kamimenganggap satu sama lain adalah seorang stranger. Memang tidak ada yang salah ketika urusan perasaan harus diutamakan, bahkan logika dan akalpun pasti tak mampu merajai urusan perasaan. Bila boleh menunjuk apa yang salah adalah waktu! Waktu yang membuat aku, kamu, dan dia harus bertemu di saat yang bersamaan yangmenjadikan kisah ini enggan untuk berakhir bahagia.
Tulisan di atas adalah intro yang bagusuntuk mengawali apa yang ingin aku tulis, dan apa yang ingin aku tulis adalahapa yang aku peroleh setelah... bahasa kerennya sih “kepo”! Sebenarnya aku takada niat untuk menulis hal-hal yang ada hubungannya dengan “itu” namun maugimana lagi, sudah aku jelaskan sejak awal kalo urusan perasaan itu memang takada duanya, logika dan akalpun tak dapat merajainya, jadi ya dengan sangatsadar aku menulis apa yang seharusnya tidak aku tulis tentang aku, kamu, dandia, serta kisah kami di masa lalu.
Waktu itu, ketika aku sama sekali belummengenal apa itu rasa sakit karena mencintai, rasa sakit karena tak dapatmemiliki, rasa sakit karena harus melepaskan, rasa sakit karena harusmelupakan, dan rasa sakit karena harus pergi, saat itulah aku mulai menyadaritak semua hal akan berjalan seperti apa yang aku mau, Dia memiliki rencana yanglebih indah untuk hidupku, mungkin tidak sekarang ataupun esok, namun akupercaya suatu saat pasti akan datang di mana rencana indah itu menghampiri ku.Aku percaya bahwa kehidupan yang baik untuk orang yang baik, begitu pula jodohyang baik untuk orang yang baik. Jadi aku berusaha memperbaiki diriku hingggaaku layak untuk orang yang di mataku aku pandang baik, orang yang sepertimu.
Malam ini (Selasa, 22 Oktober 2013), ketika aku dengan sadar dan memang ada niat untuk sedikit tahu tentang kabarmudi sana, aku putuskan mengintip keseharianmu di sosmed. Hmm... sungguh apa yang kamu tulis bukan hal yang aku ingin baca ataupun yang aku inginkan. Dulu,ketika aku memutuskan untuk menjauh dari kehidupanmu dan dia, aku berfikirbahwa dialah yang lebih mampu membuat bahagia, lebih mampu mengisi hari-harimu,dan lebih baik apada berbagai hal bila dibandingkan aku, iya aku memikirkan itusemua hingga aku memutuskan untuk meninggalkanmu, menjauh dari kisahmu dandirinya walaupun bayang dan angan untuk dapat bersamamu hingga sekarang masihmenyelimuti pagiku. Namun, malam ini semua berubah ketika aku tahu diameninggalkanmu dengan segala rasa sakit yang tertinggal padamu yang aku pahamiakupun tak akan pernah mampu memberikan obat untuk rasa sakitmu.
Semua yang telah terjadi, baik kisahku denganmuataupun kisahmu dengannya merupakan suatu keindahan dari rencanyaNya. Akutersakiti oleh keputusanku untuk melepasmu dan kamu tersakiti oleh keputusanmuuntuk bersamanya. Sedangkan dia? Entahlah akupun tak pernah tau menahu tentangkabarnya. Ironisnya adalah baik aku, kamu, ataupun dia BELUM ada yang mampumenjadi KITA. Hingga waktu itu tiba, ketika terdapat diantara masing-masingdari mendapatkan ikatan dengan siapapun kelak biarlah semua ini menjadirahasiaNya, rahasia cinta yang hanya waktu yang dapat memberi jawaban.
Mungkin dari tulisan ini ada kesan akumasih sangar berharap untuk dapat bersamamu. Entahlah, akupun tak pernah tautentang perasaan ku saat ini kepadamu, apakah hanya sebuah ambisi untukmenunjukan kepada mereka bahwa aku mampu bertahan sekian lama untuk sesuatuyang bahkan aku sendiri tahu tidak ada kepastian di masa depan, atau memangmurni perasaan yang dulu pernah ada sejak pertama kita bertemu tidak pernahberubah sampai sekarang? Entah, entahlah. Biarkanlah semua ini menjadi suatukisah seorang remaja yang mengharapkan cinta pertama menjadi cinta terakhirnya.Bersama siapa aku saat ini dan bersama siapa kamu sekarang adalah suatuperjalanan untuk menemukan orang yang tepat. Bila memang kita satu maka kelakakan ada jalan untuk kembali bersatu. Jangan membenci Tuhan karena mempertemukanmu dengan cinta yang salah, semua rasa sakit dan kekecewaan yang pernah kau rasakan akan menjadikanmu lebih kuat dan mengerti makna hidup yang hakiki. Karena rencana Tuhan selalu lebih baik bagi hambanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar